Senin, 09 Juli 2012

“Pergerakan yang dilakukannya seperti anak kecil berumur lima tahun yang sedang bermain Playstation, bukan seorang pembalap berusia 27 tahun yang sudah memenangkan gelar juara dunia,”


Para pembalap MotoGP memberikan tanggapan mereka seputar insiden tikungan pertama MotoGP Assen yang melibatkan Jorge Lorenzo dan Alvaro Bautista.

Alvaro Bautista mendapat penalti dari Race Direction usai menyeret Jorge Lorenzo di tikungan pertama saat melakoni balapan MotoGP Assen. Hukuman tersebut mengharuskan Alvaro Bautista memulai balapan MotoGP Jerman dari grid paling belakang. Hukuman diberikan karena Alvaro Bautista dianggap melakukan manuver berbahaya setelah memulai balapan dari barisan ketiga dan terjatuh hingga membawa serta Jorge Lorenzo pada lap pertama. Tim Honda Gresini mengajukan banding atas hukuman yang dibebankan kepada Alvaro Bautista. Akan tetapi, FIM tetap mempertahankan keputsan yang diambil oleh Race Direction.
Alvaro Bautista meminta maaf kepada Jorge Lorenzo usai mengalami insiden tersebut. Meski kesalahan Bautista sudah ia maafkan, tetapi menurut Jorge Lorenzo hukuman yang membuatnya harus mengakhiri race lebih awal tersebut tidak sebanding dengan penalti yang pernah melarangnya dan pembalap seperti John Hopkins membalap selama satu seri. (kronologi selengkapnya baca di sini)
“Pergerakan yang dilakukannya seperti anak kecil berumur lima tahun yang sedang bermain Playstation, bukan seorang pembalap berusia 27 tahun yang sudah memenangkan gelar juara dunia,” kata Jorge Lorenzo yang kesal terhadap Bautista yang notabene merupakan mantan penyandang gelar juara dunia kelas 125cc.
Menurut Jorge Lorenzo, Race Direction harus mengambil tindakan tegas yang membuat Alvaro Bautista merasa jera mengingat pada musim lalu, Lorenzo juga pernah memberi peringatan terhadap aksi membalap berbahaya yang dilakukan almarhum Marco Simoncelli.
Apalagi, Alvaro Bautista juga pernah menyeret keluar duo pembalap Ducati dan beberapa pembalap lain saat mengalami insiden pada balapan MotoGP Valencia tahun lalu.
“Tak hanya sekali ini dia melakukannya,” kata Lorenzo. ” Saya memaafkannya. Tetapi saya khawatir. Kesalahan selalu terjadi dalam olahraga ini, akan tetapi kali ini dia berlebihan. Jika mereka tidak memperkarakan masalah ini dengan tegas sekarang, kita mungkin akan menyesalinya di masa yang akan datang saat kejadian yang lebih serius terjadi.”
Sejumlah pembalap lain yang menyaksikan insiden tersebut secara langsung turut angkat bicara menilai hukuman yang dibebankan pada Alvaro Bautista tersebut.
Valentino Rossi menilai penalti yang diberikan oleh Race Direction sudah cukup berat dan pembalap yang finish ke-13 dalam balapan MotoGP Assen tersebut berkomentar: “Anda bisa saja melakukan sebuah kesalahan pada tikungan pertama, namun kesalahan seperti itu terlalu besar. Dia mengerem sekitar 20 atau 30 meter lebih lambat ketimbang biasanya. Ketika saya melihatnya menyalip pembalap lain dengan begitu cepat, hati saya berkata, “berapa banyak pembalap yang akan ia seret keluar lintasan?”. Saya pikir hukuman tersebut sudah adil.”
Nicky Hayden yang pernah terlibat insiden GP Valencia bersama Bautista bahkan menganggap pembalap Spanyol tersebut pantas diganjar penalti berupa larangan membalap lebih dari satu seri. Hayden yang menyelesaikan balapan GP Belanda di posisi keenam menjelaskan: ”Bukan kewenangan saya untuk memberi keputusan, tetapi dari apa yang sudah saya lihat secara langsung, Bautista pantas untuk didiskualifikasi untuk beberapa seri balapan. Saat di tikungan pertama, para pembalap saling menempel ketat dan tampaknya dia melaju terlalu cepat.
“Apa yang telah terjadi di Valencia tahun lalu hanyalah merupakan insiden balapan biasa. Tetapi hari ini, saya menyadari kalau manuver yang dilakukan Bautista sia-sia. Saya sudah melihat ada pembalap yang dilarang ikut balapan satu kali karena terlibat insiden yang tak lebih buruk dari ini. Ini keajaiban karena hanya ada satu pembalap yang jadi korban tanpa cedera serius.”
Insiden tersebut juga merugikan Cal Crutchlow yang harus keluar jalur untuk menghindari kecelakaan. Pembalap yang finish kelima pada balapan seri ketujuh MotoGP 2012 tersebut memberikan opininya: ”Kita semua pernah melakukan kesalahan dan tiada seorangpun yang sempurna. Namun Anda harus membalap dengan bijak karena kejadian seperti itu bisa mengakhiri karir pembalap lain. Hukuman tersebut sudah adil karena untungnya tak menyeret lebih banyak pembalap. Akan sangat mudah untuk membawa keluar beberapa pembalap karena kesalahan itu. Saya harus keluar dari lintasan untuk menghindari insiden tersebut, jadi kejadian ini merusak akhir pekan saya.”
Casey Stoner bahkan merasa bersimpati atas ketidakberuntungan yang menimpa Jorge Lorenzo. Tentunya, Stoner pernah terlibat insiden serupa saat Valentino Rossi menyeretnya keluar lintasan pada balapan di Jerez musim lalu.
“Kami tak ingin mengambil poin di klasemen dengan adanya pembalap lain yang terjatuh,” kata Stoner yang kini memiliki jumlah poin yang seimbang dengan Lorenzo. “Jorge dan saya saling menghormati satu-sama lain dan kami tak ingin melihat ini terjadi. Ini sangat tidak menguntungkan baginya.”
Stoner mengatakan kalau sejauh ini keberuntungan berpihak pada Jorge Lorenzo hingga dirinya dapat memimpin klasemen sementara dengan unggul 25 poin sebelum insiden Assen terjadi. Kemenangan Stoner pada balapan GP Belanda mengakhiri dominasi Lorenzo yang meraih kemenangan tiga kali secara beruntun.
Stoner menambahkan: “Saya kira dia sudah mujur pada beberapa balapan musim ini. Jika di Qatar saya tak bermasalah dengan arm pump, maka saya memiliki kecepatan dan saat itu saya pede bisa memenangkan balapan. Di Le Mans saya memiliki kecepatan fantastis namun sayangnya saat itu trek dalam kondisi basah, jadi keberuntungan berada di sisinya dan dia memperlebar gap (di klasemen) dalam waktu singkat. Di Barcelona, saya tidak membalap dengan cukup baik dan tak memiliki kecepatan dan Jorge sudah menunjukkan kalau dia bisa tampil kompetitif.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar